7 Des 2012

Keinginan Terpendam

Perkenalkan namaku Beby Adila , aku biasa dipanggil Beby . Hidupku berjalan wajar seperti halnya anak-anak yang lain, belajar dan bermain ,sampai pada suatu hari aku menganjak remaja dan bertemu dengan pangeranku,namanya Adhan. Adhan adalah seseorang yang memang aku kagumi dari dulu.
Perkenalan kami sudah lama bahkan sejak aku duduk di Sekolah Dasar entah bagaimana dan darimana kami akhirnya memulai kedekatan saat aku duduk dibangku kelas 2 SMP . Hanya bermula keisenganku dan akhirnya mulai tumbuh benih-benih Cinta diantara kami, tidak berapa lama kemudian dia menyatakan cinta padaku. Rasanya masih aneh, mempunyai seorang pacar, maklum saja baru kali ini. Diawal-awal semuanya terasa begitu menyenangkan, tetapi tidak berapa lama kemudian dia berubah. Dia semakin sibuk dengan urusan sekolahnya, komunikasi hanya terjalin saat aku yang memulai, dan semakin kesini akupun tak dihiraukan. Entah hanya perasaanku atau memang aku tak berharga dimatanya. Aku menceritakan hal ini pada kawanku, aku benar-benar tak tahan menahan segala sesuatunya sendiri.
“Dia kayaknya menjauh… Sms, telfon gak pernah di gubris segitu sibuknya yah dia?” kataku pada sahabatku.
“Iya,sibuk mungkin dia itu” kata seorang sahabatku, Oktaviani.
“Selingkuh dia itu Beb, pasti deh.” kata salah seorang kawan yang juga dekat denganku meskipun tak sedekat Oktaviani kala itu.
Serius aku drop habis denger dia ngomong. Cuma bisa tenangin hati dan bilang, “ Aku percaya dia.”. Temanku cuma ketawa, mungkin dia bercanda tapi sungguh kecurigaanku dimulai saat itu. Akun facebooknya saja aku tak tau, aku tanya dia mengelak awalnya aku tak curiga, pengalaman pertama ini benar-benar membuatku banyak mengetahui hal-hal yang sebelumnya ku anggap tabu.
Sampai pada akhirnya, aku mengetahui. Meskipun hanya bermodal nama bukan sandinya. Aku coba melihat satu persatu status, komentar dan kirimannya bersama teman-temannya. Agak miris rasanya melihat itu semua. Aku tiba-tiba merasa ada sesuatu yang ganjil. Tapi aku tetap diam. Aku lebih sering diam ketika aku kecewa, dan dia seakan-akan tak pernah mau tau itu. Aku tetap diam karna aku sayang dia.
3 bulan berlalu. keadaan memaksaku untuk mengakhiri hubungan kami, bukan karena pihak ketiga ataupun aku tak sayang lagi, tapi ada satu hal yang membuat aku benar-benar merasa harus melakukan ini. Dan KAMI PUTUS. Penyesalan ada saat itu juga, tp perkataannya seolah tak sedikitpun berniat mempertahankan hubungan ini dan semakin meyakinkanku bahwa dia tak menyayangiku. Tepat hari kami putus itu ada sebuah pesta syukuran dirumahku, dia datang. Senyumnya membuatku yakin, dia ingin berpisah. Entah aku yang tak mengerti atau ini yang memang terjadi.
Keesokan harinya, semua berubah kedekatan dan kehangatan yang sudah lama tak kurasakan kini tiba-tiba muncul kembali. Begitu cepat rasanya, komunikasi kami berjalan lancar layaknya dulu saat kami PDKT. Aneh sekali, kenapa baru sekarang? Kenapa? Ingin sekali aku menangis dan menyesali semuanya tapi aku tahan air mataku. Aku tau dia tak pantas mendapatkan ini. Malamnya kami telfonan… banyak sekali yang kami ceritakan, aku kangen saat saat seperti ini. Indah sekali, dia membuatku melayang. Aku tersenyum dalam sakit hati yang masih sangat membekas disaat kami harus mengakhiri hubungan.
Saat tahun baru, Adhan mengirim pesan kepadaku, dia menyatakan cinta. Singkat cerita, itu bukan Adhan. Seorang perempuan menelfonku, mencaci makiku dan aku cukup terpukul dengan hal itu. Aku tak tahu dia siapa. Tak kuceritakan hal itu pada Adhan, aku benar-benar bingung dengan keadaan ini. Entah apa yang sedang terjadi. DIA PUNYA PACAR.
Awalnya aku ingin mengenal pacarnya, mungkin dia orang terbaik saat itu fikirku. Tapi sayang ternyata dia sangatlah jutek terhadapku, dia cemburu dan tak menyukaiku sama sekali. Aku memang dekat dengan Adhan semenjak kami putus bahkan sebelum aku mengetahui dia punya pacar dia sempat bertanya apakah aku menyayanginya. Aku tak peduli saat itu . Aku takut perempuan saat malam tahun baru kemarin yang mengerjaiku. Ternyata aku salah itu bernar-benar dia tapi semua sudah terlambat. Perasaan cemburu tiba-tiba ada dibenakku. Marah, kecewa, sedih dan menyimpulkan dia sudah melupakanku. Dia tetap mendekatiku dan tak ada salahnya bagiku karna kami hanya sebatas kakak dan adik.
AKU PUNYA PACAR. Awalnya dia benar-benar tidak setuju. Dia terang-terangan melarangku berpacaran, selagi kami putus dulu. Tapi aku bersikeras ini LDR dan akhirnya dia mengizinkanku. Meskipun berat hati dan aku tahu tidak dari hatinya. Tapi kami tetap dekat. Pacarnya berulang kali memarahiku, tapi saat itu juga Adhan membujukku… Dan hal yang paling membuatku bingung, dia tahu bagaimana caranya membuatku luluh. Aku tidak ada niat sama sekali merebutnya saat itu aku tahu persis kami sudah sama-sama ada yang punya. Kami tetap jaga jarak.
Tepat 1 bulan aku berpacaran, aku putus. Aku merasa sangat berdosa , semalam aku bersama Adhan. Bukan.. Bukan Adhan penyebabnya, aku hanya takut semakin lama akan semakin menyakiti hati orang lain yang hanya ku anggap sebagai kakakku. Aku pernah mencoba menjauh tapi entah mengapa kami tetap dekat. Aku tak ingin merusak hubungannya benar-benar tidak. Aku hanya menganggapnya sahabat saat itu. Entah bagaimana mereka putus.
Hubungan kami semakin akrab saja setiap harinya. Aneh.. sangat aneh. Kami hanya adik-kakak, tapi aku punya perasaan lebih. Maaf, tapi dia yang memberikanku harapan. Dan saat itu, aku merasa benar-benar menyayangi, ingin selalu bersamanya, senyum tertawa itu karena dia. Dia sering membuatku menangi  karena kecemburuanku yang sebenarnya benar membuatku sakit. Tapi satu hal aku yakin, dia menyayangiku. Aku harap itu benar. Jika tidak, aku akan menangis sekarang! Hahaha
Saat aku duduk dibangku kelas 1 SMA, teman-temanku mengira dia pacaraku. Betapa tidak, aku pergi ke acara ulang tahun sahabatku bersamanya, dia selalu hadir dalam setiap hariku. Temanku tahu aku, aku tak menyembunyikan perasaanku. Entahlah yang penting aku sudah jujur. Aku bukannya mengiyakan tapi semua penjelasanku serasa tak dipedulikan mereka.
Lucu sekali rasanya, hari demi hari, hubungan kami makin tidak wajar saja sebagai teman biasa, tapi aku tak pernah menuntut lebih. Dia bahkan sering bercerita kepadaku tentang perempuan yang disukainya. Perempuan yang diharapkannya menjadi jodohya. Sakit. Sakiiiitt sekali ! Di saat, aku berharap dialah jodohku. Dia mengharapkan orang lain, dia bahkan sempat menyukai sahabatku sendiri . aku sempat berpura-pura menyukai hal itu.
Pergi selama 1 bulan ke luar kota. Bukan main rasa rindu yang ada, membara aku baru merasakan rasa rindu yang benar-benar membuatku meneteskan air mata. Dia pantas mendapatkan ini. Dia benar-benar membuatku jatuh cinta. Tak Cuma kali ini aku menangis, tapi berulang kali. Tangisanku ini berbeda dengan tangisan sebelumnya, aku rindu tetapi aku merasa dekat dan yakin aku benar-benar mencintai pangeranku itu. Aku tak ingin dia mengetahui perasaanku.
Aku menceritakan laki-laki yang mungkin aku suka, tapi sungguh sampai detik ini dialah laki-laki yang paling aku cintai. Aku berusaha menjadikan diriku pandai dan mampu. Aku ingin membuktikan kepadanya bahwa aku pantas bersamanya. Meskipun terdengar konyol dan mengada-ngada tapi aku benar-benar menyayanginya. Aku sendiri tak tahu sampai kapan. Dua tahun sudah hubungan tanpa status ini kujalani. Tak sedikit air mata yang keluar, tak sedikit perjuangan yang kami lewati. Aku tak ingin semuanya berakhir juga dengan tanpa status. Aku ingin dia yang menjadi pendamping hidupku kelak, bukan orang lain, bukan siapa siapa tapi dia! Dan dia adalah imamku kelak.
Berlebihankah ini ? Aku ingin dia cinta pertama dan cinta terakhirku. Aku benar benar menyayangi dia, dia adalah sosok yang mampu membuatku merasa nyaman,aman,tentram dan damai.
“Ya Allah, Jadikanlah dia jodohku kelak. Imam untukku dan anak-anak kami kelak. Pertemukanlah kami kelak di Surgamu sebagai sepasang suami istri yang paling berbahagia. Amin“
Kini semuanya tetap berjalan tanpa status yang jelas, aku tak tahu apa benar harapanku ini? Atau dia hanya mempermainkanku, tapi satu yang jelas.
“AKU MENCINTAIMU DULU, SEKARANG DAN ENTAH SAMPAI KAPAN... HARAPANKU, KAULAH IMAMKU, KAULAH CINTA PERTAMA DAN TERAKHIRKU, DAN KEKASIH DUNIA & AKHIRATKU.“. Aku tak ingin menjadi sekedar rumah singgahmu, tapi ingin menjadi rumah abadimu, tempatmu bernaung dan sukses sampai ajal menjemput KITA.

*created by Ayu Arvina Anwar